Upaya evakuasi terhadap para korban erupsi Sinabung yang terjadi Sabtu (01/02) pagi dilanjutkan Hari Minggu setelah dipastikan 14 korban tewas.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan sebagian korban adalah mahasiswa, yang datang ke lokasi justru untuk
Klik
memberikan bantuan.
Mereka juga giat
Klik
meminta wargaagar tak nekat menerobos barikade dari lokasi yang dinyatakan bahaya semburan Sinabung.
Sebagian warga di kaki Sinabung yang berprofesi sebagai petani kerap kali nekat keluar dari pengungsi karena mengkhawatirkan nasib kebun mereka di tengah bencana.
Para korban, menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho berada dalam radius erupsi sehingga meninggal akibat terkena semburan awas panas dengan luka bakar serius.
"Semua korban meninggal dan luka tersapu awan panas di Desa Sukameriah di radius 3km.
"Jangkauan awan panas meluncur 4,5km," tulis Sutopo sebagaimana dimuat dalam situs resmi BNPB.go.id.
Diluar korban tewas juga terdapat tiga orang yang menderita luka bakar cukup parah juga akibat semburan awan panas.
BNPB juga meralat pemberitaan tentang seorang korban tewas yang mulanya disebut sebagai wartawan sebuah stasiun televisi nasional.
Rizal Saputra, mulanya disebutkan sebagai juru warta TVOne. Belakangan diketahui jurnalis ini telah pindah bekerja untuk sebuah media berbasis internet di Meda, Sumut.
"Mohon maaf jika ada kesalahan penyebutan tempat kerja di media, karena identitas yang ditemukan di RSU Kabanjahe seperti yang disampaikan," tulis Sutopo dalam pesan singkatnya kepada BBC.
Posted in:
berita
0 komentar :
Posting Komentar